Friday, October 19, 2018

Filled Under:

APA YANG DILAKUKAN DI 10 HARI PERTAMA DZULHIJJAH?

Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz menyebutkan mengenai keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzul Hijjah:

Banyak dalil yang menyebutkan mengenai keutamaan sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah dan anjuran untuk memperbanyak amal shaleh di dalamnya. Di antaranya adalah hadits Nabi SAW:

: ما مِن أيامٍ العملُ الصالحُ فيهنَّ أحب إلى الله من عشرِ ذي الحجة، قالوا: ولا الجهادُ في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجلٌ خرجَ بنفسِه ومالِه فلم يرجع من ذلك بشيء. رواه الترمذي.

Tidak ada hari-hari di mana Amal kebaikan di dalamnya lebih disukai oleh Allah SWT daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, “Tidak juga berjihad di jalan Allah?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak pula berjihad di Jalan Allah, kecuali seorang yang pergi membawa jiwa dan hartanya untuk berjihad dan tidak kembali lagi.” (HR Turmudzi)

Dalam riwayat Thabrani disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:

ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إلى الله العمل فيهن من أيام العشر فأكثروا فيهن من التسبيح والتحميد والتهليل والتكبير

Tidak ada hari-hari yang lebih agung dan tidak pula ada hari dimana amal di dalamnya lebih disukai oleh  Allah daripada sepuluh hari ini (awal Dzul Hijjah). Maka perbanyaklah di dalamnya Tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. (HR Thabrani)

Dzikir yang disebutkan dalam hadits di atas adalah Baqiyatus shalihat yaitu: Subhanallah wal hamdulillah walailahailallah wallohu akbar.

Jika ditambahkan
La haula wa la quwwata Illa Billah maka itu adalah satu harta simpanan dari simpanan-simpanan surga.

Maka hendaknya dzikir itu dijadikan wirid (dzikir rutin) di sepuluh hari ini. Hendaknya ia membaca dzikir ini sebanyak 300 kali atau 700 kali atau 1000 kali atau 3000 kali sesuai dengan waktu luang yang ia miliki.

Maksud dari dzikir ini adalah untuk menghadirkan hati. Maka hendaknya dzikir ini juga dibarengi dengan shalawat kepada dia yang telah mengajarkan Dzikir ini, yang telah memberikan petunjuk mengenai keagungan sepuluh hari ini yaitu Nabi Muhammad SAW.

Banyak orang-orang shaleh, dan para imam yang dijadikkan panutan yang merutinkan untuk memperbanyak membaca tahlil dengan menyebut bilangan-bilangan seperti:

لا إله إلا الله عدد الليالي والدهور

Lailahailallah sejumlah bilangan malam dan waktu

، لا إله إلا الله عدد الأيام والشهور

Lailahailallah sejumlah bilangan hari dan bulan

، لا إله إلا الله عدد أمواج البحور

Lailahailallah sejumlah bilangan ombak lautan

، لا إله إلا الله عدد أضعاف الأجور إلى آخر

Lailahailallah sejumlah penggandaan ganjaran kebaikan

Dan seterusnya..

Penyebutan jumlah sebagaimaa yang dicontohkan orang-orang shaleh ini diambil dari sunnah Nabi SAW. Nabi mengajarkan untuk membaca:

سبحان الله عدد ما خلق في السماء ، سبحان الله عدد ما خلق في الأرض سبحان الله عدد ما بين ذلك ، وسبحان الله عدد ما هو خالق ، والله أكبر مثل ذلك ، والحمد لله مثل ذلك ، ولا إله إلا الله مثل ذلك ، ولا قوة إلا بالله مثل ذلك

Subhanallah sejumlah bilangan apa-apa yang Dia ciptakan di langit. Subhanallah sejumlah bilangan apa-apa yang Dia ciptakan di bumi. Subhanallah sejumlah bilangan apa-apa yang ada di antara keduanya. Subhanallah sejumlah apa-apa yang Dia ciptakan. (HR Al Hakim)

Oleh sebab itu para ulama pun bertakbir dan bertahlil dengan menyebutan jumlah bilangan yang mereka harapkan Allah SWT akan memberikan ganjaran dengannya dan menerima dzikirnya itu sejumlah bilangan yang mereka sebutkan.

Di antara yang terpenting dilakukan di 10 hari pertama ini adalah menyambung tali silaturahim, memperhatikan keadaan kerabat dan tetangga, dan menggembirakan hati mereka. Dan yang lebih besar dan lebih penting lagi untuk disambungkan tali silaturahimnya adalah kedua orang tua jika masih hidup. Hendaknya ia menggembirakan hati keduanya di hari-hari penuh berkah ini, membuat mereka senang dapat menjadi sebab keridhoan Allah SWT.

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ 2013 alislami.